Blogger news

Pages

Senin, 13 Mei 2013

cerpen

                                                 PACAR PERTAMA VS CINTA PERTAMA
                                                                  by : andyka martha K

Lulus..!!! Hore Lulus,, !!!

Siang itu dibawah teriknya sang surya tidak dihiraukan oleh ratusan siswa SMP X. “hore, gw lulus,, gw lulus Ma, Pa sujud Syukur kepada ALLAh”!! teriak Rama ditengah kerumunan teman-temannya.

Namun, ditengah kerumunan tersebut Rama pun sadar, dimana Ani, gadis manis yang menjadi primadona sekolah sekaligus sahabat karibnya tersebut... “wah mana anak kodok satu itu, kok gak ada yaa” kata Rama sambil mencari-cari sahabatnya tersebut...

“Ani, Ani, Ani, dimana loe.. woy boy lihat Ani enggak??” tanya Rama kepada salah satu teman laki-lakinya..

“Nggak tau gw, coba loe lihat ke kelass, or ..................kumpulan anak-anak cewek lho??” balas temanya tersebut...

Dengan berlari kecil Rama pun mencoba mencari Ani dikelas,, “hai, manis lihat Ani gk??” tanya Rama kepada teman perempuanya...

“hmm......... kasih tau gak ya!!! Udah si Ma, sini dulu.. gak usah loe cariin istri loe itu kita foto dulu buat kenangan-kenangan kita nanti kalo udah gede,,” kata Ina, teman satu kelas Rama.

“Aduh Ina, please deh gak usah menel kaya gitu,, loe itu bakal jadi siswa SMA lho, bentar lagi so jangan kaya gitu deh.. sekarang kasih tau gw ya!! kemana Ani???” kata Rama.

“Iya, iya pak guru (sambil cemberut). Tapi kita foto dulu ya baru gw kasih tau kemana Ani?? Kata Ina. “yaudah, sini kameranya!!” kata Rama.

Jepreet, Jeprett bunyi kamera...

“udahkan sekarang kemana Ani??” kata Rama. “ ya maksih ya, tampan.. tuh dia lagi dikantin. Tadi gw lihat” kata Ina.

Dengan secepat kilat Rama pun berlari menuju kantin untuk mencari sahabatnya tersebut... sesampainya dikantin Rama pun melihat gadis manis tersebut

“(dalam hati berkata) hadew, ini anak udah siang masih aja cantik, sayang loe sahabat gw kalo gak udah gw pacarin loe”. Kata Rama sambil berjalan mendekati Ani,, bermaksud untuk mengageti Ani, Tapi apalah daya Ani sudah menoleh kebelakang dan memberikan senyum manis kepada Rama. “hayo, mau ngagetin, gw yaa?? Gak akan bisa kale,, bau badan loe itu ya udah kecium tau??” kata Ani dengan manja.

“alah, gak asik akh”

“idih gitu aja ngambek apalah kamu ini?”

“eh,, Nini pelet, kamu dapet nilai berapa,, Luluskan, kok gak ikutan coret-coretan dilapangan sih?” tanya Rama

“bukan gitu, bukan aku gak mau ikut, tapi males ada kamu, nanti kamu jahatin aku, nyoret-nyoret baju ku, kan sayang masih bisa dipake lagi..”

“ya gak lah, akukan baik ma kamu, yaudah pulang bareng yuk, inikan terakhir kalinya kita pulang bareng sebagai anak SMP”

“yuk”.

Akhirnya Rama dan Ani pun pulang bersama-sama karena rumah mereka searah. Sepanjang perjalanan Rama tidak henti-hentinya menjahili Ani. Mulai dari menarik raambut panjang lurusnya Ani, menjahili tasnya, pokoknya semua hal yang bisa Rama lakukan untuk dapat menarik perhatian Ani.

Sesampainya di depan rumah Ani, Rama pun mengutarakan sesuatu kepada Ani.

“Ni, hmm tunggu jangan masuk rumah dulu, aku mau ngmong bentar ma kamu bisakan?”

“Mau ngomong apa Rama, cepet dhe udah cape’ ni.” Dengan muka masamnya Ani menjawab.

“ish jangan ngambek dulu sih, bentar aja lho, gini, sabtu malam keluar yuk temenin gw ke gramed, kita nayri buku tes buat masuk SMA yaa, please” kata Rama dengan nada manja dan memelasnya.

“ish, kamu ini ngerepotin aja kerjaanya yaudah nanti malem aku sms kamu, aku tanya mama dulu boleh apa gak?” kata Ani dengan sedikit tanda tanya diraut wajahnya.

“Hore, jelas boleh lah sama tante kan tante percaya kalo anak gadisnya diajak maen ama cwok baik-baik” kata Rama dengan bahagia.

“yaudah sana pulang, see you, to night okey” jawab Ani.

Akhirnya Rama pun berjalan pulang kerumahnya dengan perasaan senang. Rencana matang yang ia siapkan jauh-jauh hari sudah mendekati nyata.

Senja dihari ini menampakan keangkuhanya. Pesona sunset terlihat indah mempertontonkan kehebatan matahari di ufuk barat, dan perlahan wajah manis bulan pun terlihat dengan sinarnya yang khas menerangi taman rumah tempat Rama sedang melamun menunggu sms dari Ani,.

Bip Bip Bip ... Hape Rama berbunyi, lekas secepat kilat diambilnya hape mengharap sms dari Ani,.

“ hmm ternyata bukan sms dari Ani, males akh gw bales” kata Rama sambil melemparkan hapenya ketumpukan komik-komik yang sudah selesai dibacanya.

“Rama, makan dulu nak?” teriak Mama Rama dari ruang makan.

“Ya, ma ini jalan keruang makan.” Dengan terburu-buru sambil melemparkan komik yang belum selesai dibacanya.

Sesampainya diruang makan telah menunggu Ibu dan Ayah Rama di meja makan guna makan bersama.

“Nak, gimana nilai-nilainya bagus kan?” kata mama

“bagus Ma, kenapa?” sambil makan dengan lahap.

“gini papa dan mama udah punya rencana setelah lulus ini kamu bakal melanjutkan SMA di kota sebelah biar kamu bisa hidup mandiri dan mengasah kemampuan otakmu.”

“tapi Ma, Rama pengen sekolah disini aja” balas Rama dengan memelas.

“gak nak, kalao kamu sekolah disini aja kamu gak bakal berkembang, percaya dhe dengan mama sama papa, udah besok minggu mama anterin kamu ketempat tinggal mu yang baru, disana ada pak giman yang siap bantu-bantu keperluan kamu selama SMA.” Kata mama.

“yaudah dhe terserah mama aja” kata Rama sambil berlalu meninggalkan kedua orang tuanya, Rama melangkah meuju teras depan bermaksud melanjutkan membaca komiknya.

Belum sampai teras rumahnya hape Rama pun berbunyi, cepat ia berlari menuju hapenya berharap itu sms dari Ani, dan ternyata benar itu sms dari Ani ...

“Ass. Met malem Rama jelek hehe ^_^v ...

Udh makan belum, soal yang kamu blg itu insya ALLAh bisa, tpi inget plgny sblm isya iia,, oke Q tunggu dirumah iia, Wass.. J “

dengan sigap Rama pun membalas sms dari Ani.

“Okey dhe Tante, beres i don’t be late kog J”

Dengan hati berbunga-bunga mengharapakan rencananya berjalan dengan lancar.

Hari yang ditunggupun telah datang, tinggal memanti senja berganti malam. Sambil menanti malam Rama pun bersiap-siap mulai dari mandi, memilih baju yang tepat hingga berdandan stay cool.

Waktu yang dijanjikan pun sudah datang, tidak lupa berpamitan dengan kedua orang tuanya. Ramapun berangkat, sesampainya di rumah Ani, Rama pun tidak lupa berpamitan dengan kedua orang tua Ani bermaksud mengajak Ani ke toko buku.

di toko buku ...

“Ni, udah dapet bukunya belum?” tanya Rama.

“udah kog, kamu gimana??”

“udah kog, ia udah pulang yuk tapi mampir kafe dulu ya inikan malam terakhir kita sebagai anak SMP”

“ikut aja dhe”  jawab Ani simple sambil tersenyum mengikuti langkah Rama berjalan menuju kafe langganaan mereka.

“mau pesen apa dek” kata pelayan kafe kepada mereka berdua sesampainya di kafe.

“hmm, Aku pesen es jeruk ama roti coklat,kalo kamu Rama?” Jawab ani

“hmm es Capucino aj dhe” kata Rama kepada pelayan

“okey dtunggu ya dek”

“ia, makasi iia mas” balas mereka berdua.

Selanjutnya kedua remaja ini asik mengobrol tentang masa-masa SMP dulu, kenangan-kenangan waktu 3 tahun di SMP bersama, gimana masa-masa ospek, hingga mereka bisa akrab seperti sekarang.

“hmm, Ni aku mau ngmong??” dengan malu-malu Rama bertanya.

“ngmong tinggal ngmong lho Ma, kaya apa aja kenapa sih?” dengan ekspresi datar Ani menjawab.

“hmm tapi kamu jangan marah ya” pinta Rama

“ia gak marah orang kamu gak nyubit aku kog?” Ani menjawab.

“hmm, gini Aku bakal pindah dari kota ini, aku bakal SMA dikota lain? Dengan sedih Rama bercerita.

“oh, selamat dhe Rama, semoga bisa dapet banyak temen ya disana, n inget jangan lupain aku okey,” dengan mukasedih Ani menjawab pertanyaan Rama.

“Tapi Ni, aku thu ... “

Belum selesai bicara Ani sudah memtong pembicaranan Rama,

“aku apa haa.. udah nurut aja apa kata mamamu, thu kan demi kebaikan mu juga sih Ma, lagian klo terus-terusan dikota ini kita gak bisa berkembang bukan, n aku juga mau ngomong 1 hal ke kamu, sebenarnya aku juga gak bakal melanjutkan SMA di kota ini aku bakal pindah ke Jawa Ma.”

“hah ke Jawa, kamu bakal ke Jawa Ni” kata Rama dengan sedih

“ia Ma, aku bakal ke jawa sekolah disana kedua orang tua ku minta aku tinggal ma kakek sekalian mengurus kakek n mempererat tali silaturahmi dengan saudara yang ada dijawa.” Dengan berkaca-kaca Ani bercerita kepada Rama.

“hmm jadi ini pertemuan kita terakhir Ni??” kata Rama.

“ia, Ma sebenarnya waktu disekolah aku pengen ngmong sama kamu, tapi kamu terlalu bergembira dengan kelulusan kita makanya aku urungkan niatku”.

“hmm,, ia dhe aku juga pesen ma kamu jangan lupain aku ya, jangan hilang komunikasi aku nggak mau keilangan temen kaya kamu Ni.” Kata Rama.

“ia, tenang aja, tapi besok kamu ikut nganterin aku kan Ma, please” rengek Ani.

“Ia, tenang aja ,, yaudah pulang yuk, nggak enak Ma ibu kamu ni kan udah malem, n aku juga janjinya dibawah jam 9 harus sampe rumah.”

“oke, yuk”

Disepanjang perjalanan mereka hanya diam memendam semua perasaan yang mereka rasakan. perasaan untuk meminta tetap bertahan didekatnya, namun mereka belum berani untuk mengungkapnya.

“udah nyampek, ni Ni. Maaf gak bisa mampir, aku mau nton bola di tv, biasa klubku maen” kata Rama sambil tertawa kecil.

“ia jangan lupa tidur okey” kata Ani.

“okey selamat tidur nini cerewet” sambil berlari kecil meninggalkan Ani sendiri.

Keesokan harinya ketika Ani menunggu menit-menit keberangkatannya, Rama belum juga tiba dirumah Ani.

Dalam hati “dimana, Rama ini apa semalem nggak tidur ya dia”

Dengan cepat Ani mengambil handphonenya dan menghubungi Rama hingga 3 kali namun tidak diangkat juga oleh Rama.

Ani pun mengirim sms ke rama.

“where are you?? Aku akan brangkat, dimana janjimu semalam, L ???”

10 menit kemudian Ramapun terbangun dari tidurnya dilihatnya jam dinding yang sudah menujukan pukul 9 pagi, ya ampun gw telat, tanpa mandi dan juga cuci muka ramapun segera berlari cepat dari kamarny menuju ke rumah Ani, tak lupa handphone dan jaket kesayang pemebrian Ani dipakainya...

“ya Tuhan semoga nggak terlambat” dalam batin Rama sambil mengayuh sepedanya dengan kencang.

Sesampainya didepan rumah ani, rumahnya pun terlihat kosong dipanggilnya yang empunya rumah.

“Ani.. Ani” teriak Rama

“maaf den Rama, non Ani sudah berangkat barusan aja mungkin baru 5 menit yang lalu” kata pembantu keluarga Ani.

“apa bi, udah berangkat” dengan perasaan kecewa Rama menjawab.

“ia den, oh ia bentar den ada surat dari non Ani, katanya buat den Rama” sambil menyerahkan sepucuk surat beramplop pink kepada rama, kata bibi pembantu.

“makasi ia bi, pamit pulang, assalamualiakum” sambil berlalu tertunduk lesu Rama melangkah pulang.

Sesampainya di rumah dilihatnya handphone yang tidak dia pedulikan dari tadi..

5 misscall dari Ani, dan 10 pesan masuk semuanya dari Ani yang bertujuan mengingatkan Rama untuk dapat datang melepas kepergianya.

Lau dengan perasaan sedih dibacanya surat  dari ani tersebut,

Dear Rama,

Rama, tahu kah kamu...

kita ibarat 2 tetes air yang bertemu ditengah laut kehidupan...

kadang hujan nyaris memisahkan kita TAPI pada suatu rasa kita berpegang, NAMUN kini angin yang lembut telah memisahkan kita...

Ku berikan sesuatu untukmu agar kau bisa merasakan bagaimana aku menjagamu sampai nanti kita bertemu lagi sebagai dua sayap merpati yang terbang bebas diangkasa .... J

Don’t be sad Rama.

Buka kah hadiah kecil itu tepat ketika engkau berumur 17 tahun hadiah kecil dari ku terkubur dipojok SMP tempat favorit kita berdua.

I belive you ...

Dengan segala Rasa yang pernah ada dihati

Ani, S

Dengan hati penuh dengan kesedihan, kekecewan dan harapan yang penuh dengan tanda tanya bernaung dihati Rama.

“Apa yang ingin Ani katakan, kenapa harus sampai umur 17 tahun kenapa?”

Lalu coba dihubungi nomor Ani namun sudah tidak aktif lagi,

Kini stelah 2 tahun berlalu semenjak perisiwa itu, Rama pun masih memendam rasa sayangnya kepada Ani. Padahal di SMA, Rama bukan cowok yang sembarangan, otaknya masih tetap encer, olahraga masih jago, dan terlihat cool dimata teman-teman SMA nya namun tidak ada 1 pun dari perempuan itu yang dapat membuat Rama jatuh cinta.

“euy sob, dapet salam thu dari Via.” Kata Rendi teman sekelas Rama

“Via yang mana, kemren loe bilang ike, sekarang Via banyak aj fansnya Rama nh” timpal Dika.

“udah kamu orang aja yang ngurusin gw mau fokus ke pertandingan futsal besok” kata Rama dengan datar sambil berlalu meninggalkan teman-temanya.

“ia sudah buat kami ya Rama” teriak mereka berdua.

“kak Rama, teriak adik kelas Rama”

Rama hanya membalas dengan senyum manis sambil berlalu tanpa mempedulikannya.

“ish kakak ini senyum aja lho, bete saya ama kakak” teriak adik kelasnya

Rama pun tidak mempedulikanya hanya fokus pada komik Kaito Kid yang sedang ia baca.

Tanpa terasa waktupun sudah mendekati ujian akhir semester...

Pada saat jam pelajaran seorang guru bertanya kepada siswa kelas XI ipa 1 tempat Rama belajar,.

“anak-anak, bisa minta perhatianya sebentar, ada yang bapak ingin beritahukan kepada kalian” kata Guru dikelas Rama.

“ada apa Pak??” jawab murid dikelas

“begini, pada libur semester besok kelass XI dan kelas X akan mengikuti study tour ke Jawa Tengah dan ke Yogyakarta. Bagi yang berminat silaahkan daftar ke ketua kelas dan kepada ketua kelas serahkan ke saya.” Kata guru mengakhiri pelajaran hari ini.

Waktu yang dinanti telah tiba, libur semesterpun datang. Seperti semester sebelumnya Rama pun mendapatkan juara umum disekolahnya dan semua anak kelas X dan XI bersiap-siap mengikuti study tour. Selama study tour berlangsung Rama cukup menikmati perjalananya mulai dari mengunjungi candi Borobudur, Prambanan dan tempat-tempat objek wisata di sekitaran daerah Yogyakarta.

Ketika berada di Keraton Yogyakarta ini lah tanpa sengaja Rama bertemu dengan seorang adik kelasnya yang tidak ia kenali sama sekali. Dan dengan cueknya Rama pun hanya melaluinya saja,.

“kak Rama, tunggu sih ... gak tau apa-apa lho aku ini disini” kata adik kelasnya

“ia udah ayo sini kalo hilang kan repot juga nanti” kata Rama.

Dan mulai dari saat itu mereka berduapun cukup akrab melalui study tour berdua. beberapa hari setelah dari Keraton sebelum pulang dari study tour, Rama masih belum tahu nama adik kelasnya ini, karena adik kelasnya ini juga tidak mau memperkenalkan namanya. Hingga tiba waktunya Rama pun memberanikan diri untuk berkenalan.

Malamnya sebelum pulang ke sekolahan Rama pun memberanikan dirinya untuk berkenalan..

“hmm, malam adek lagi apa” kata rama sambil menyapa adik kelassnya

“malam kak, lihatnya kakak lagi apa?” balas sang adik

“lagi lihatin wajah manis saya dek” kata Rama sambil nyengir

“hahaha, narsis aja kakak ini, gak kok lagi mau keluar kedepan hotel beli jajan khas sini, kakak mau gak nemenin adek?” pinta sang adik kelassnya

“hmm, gak mau akah,,, kakakkan gak tau nama adek, kalo adek mau ngenalin nama adek, kakak mau nemenin adek” kata Rama dengan nada meminta.

“hhmm gimana ya, adek mau ngenalin nama adek, kalo kakak mau nemenin adek, kalo gak ya udah rahasia ya kak?? Dengan nada menantang

“ia dhe deal yaa, setelah kakak temenin ini adk mau kenalin nama adek?” Kata Rama

“sipb setuju kakak, yuk keburu malam” sambil mendorong Rama untuk berjalan didepan.

Malam itu sambil asyik menemani adik kelasnya, Rama pun merasakan ada yang berbeda dengan wanita ini. Hatinya menginginkan wanita ini untuk selalu disampingnya, Rasa nyaman yang Rama rasakan kini menjadi rasa ingin memiliki..

Sepulangnya dari jalan-jalan berdua itu, Rama pun menangih janji kepada sang adik kelasnya.

“mana janjinya adek”

“hmm, janji apa kakak”

“janji mau ngasih tahu namanya?

“yaudah kenalkan nama saya Anggun Eka Kumalasari. kakak bisa panggil Anggun, Eka atau Mala tapi jangan sari”.

“ouw Anggun tho namanya, yaudah kenalkan nama kakak Rama satria Wijaya, panggil aja kak Rama” dengan gaya sok coolnya rama berjabat tangan dengan anggun.

“udah tahu lagi kak, yaudah adek mau istrhat ya kak, see you” jawab Anggun dengan manis.

Malam itu, Rama merasakan jatuh cinta Kepada Anggun gadis manis yang bisa buat dia jatuh cinta sama seperti jatuh cinta kepada Ani.

Waktupun berjalan dengan cepatnya, Rama dan Anggun kini terlihat tidak canggung untuk sering berkomunkasi dengan Anggun. Mulai dari pedekate, maen, dll. Hingga tidak terasa hampir sebulan lebih dari waktu berkenalan itu,

Pada suatu siang Rama pun memberanikan diri mengajak anggun untuk keluar main duduk-duduk di coffe break, sambil menikmati siang yang terik. Malam sebelumnya Rama sudah sms Anggun untuk mengajaknya main dan Anggun pun menyetujuinya.

Siang hari yang ditunggupun tiba. Ramapun sms ke Anggun..

“siang adek,, kakak berangkat ke rumah adek” sms Rama ke Anggun

“yuph kak, ati2 dijalan” balas Anggun

Dengan mengendari Kawasaki Ninja kesayanganya Rama pun mendatangi Anggun. sesampainya didepan rumah Ramapun mengetuk pintu dan Anggun sudah siap pergi dengan gaya gadis remaja pada umumnya.

“pamitan sama Mama adek sana kak, gak enak lho” pinta Anggun.

“ia” jawab Rama

“ass. Tante permisi mau ngajak anggun pergi maen dulu ya tante ke kafe deket toko buku” pinta Rama kepada mama Anggun

“iya, ati-ati ya jangan sore-sore pulangnya” jawab Mama Anggun.

“Pergi dulu ya Ma” kata Anggun kepada ibunya sambil mencium tangan ibunya.

Rama pun menstater motor kesayangnya menunggu Anggun naik kemotornya.

“siap adek” tanya Rama.

“oke kak, jangan kebut-kebut, bawa cwek soalnya” pinta Anggun

Siang itu Rama pun mengajak Anggun menikmati makan siang dengan bakso cinta dan segelas es capucino kesukaan Rama. Setelah itu mereka pun jalan-jalan menikmati siang yang cerah dikota mereka hingga hari menjelang sore. Ramapun akhirnya memberanikan bertanya kepada Anggun..

“adek kakak boleh tanya?”

“apa kak?”

“tapi janji ga’ marah ya?”

“ya kalo kakak mau ninggalin adek sekarang ya adek bakal marah, ini udah sore kak.. buruan kenapa, kalo mau tanya” dengan nada jengkel Anggun menjawab.

“hmm gini” sambil memberikan sekotak cokelat berbentuk hati kepada Anggun.

“ini apa kak, maksudnya, jelasin” anggun keheranan.

“I love you, Anggun.. mau kan adek jadi seorang yang istimewa dihati kakak, yang selalu menemani dikala sedih, senang, marah dan menyemangti dikala terpuruk” pinta Rama sambil berlutut didepan Anggun.

“apa ga’ salah kak, kakak Cuma becandakan, seorang kak Rama yang jadi pujaan bnyak cwek disekolah suka sama adek.” Dengan muka merah padam karena malu Anggun bertanya.

“ga adek, ini beneran ini bukan mimpi, ini dunia nyata kalo kakak suka m adek, jadi maukah adek menerima kakak” sambil menngegam tangan Anggun Rama memnita dengan lembut.

“adek ga tau harus jawab apa kak” jawab Anggun dengan ekseepri bingung antara ingin jawab ya dan mencari sejuta alasan untuk menoalknya, namun tidak ada 1 alasan pun yang bisa menolaknya untuk menerima Rama singgah dihatinya.

“dek,, jadi gimana” melihat Anggun yang kebingungan Ramapun coba menayakan sekali lagi.

“Bismillah semoga ini jawaban yang akan membuat kita berdua bahagia mulai dari sekarang, esok dan nanti, adek terima kakak dengan 1 yang adek pinta jangan pernah kecewakan adek dalam semua hal dan adek gak suka kalo kakak masih suka tebar pesona ke cwek lain” kata Anggun dengan tegas.

Rama pun terdiam apakah dia sanggup dengan semua persyaratan yang Anggun ajukan. Namun memang betul cinta itu buta, dengan tidak memikirkan semua alasan Rama menyanggupinya.

“ya adek, dengan ini Rama akan mencintai Anggun dengan semua hal yang ada pada Anggun. I love u so, much” jawab Rama dengan tegas.

“i love you, too, kak” dengan lembut Anggun menjawab.

Mulai dari hari itu hati mereka pun menjadi satu.  Hari berganti, minggu, bulan, semua hal yang ada mampu mereka hadapi dengan cukup baik, karena mereka berdua percaya kalau cinta pasanganya, kasih sayangnya hanya untuk pasangan mereka, tidak untuk orang lain...

Hingga Rama pun sudah mendekati kelulusan hubungan mereka masih baik-baik saja semua masalah mampu mereka hadapi dengan baik. Hingga hari kelulusan pun tiba, Rama merayakan kelulusanya dari SMA dengan suka cita dengan gembira dengan penuh perasaan bebas dari ikatan peraturan SMA. Namun disudut bangku depan sekloah ada Anggun yang senatisa menunggunya dengan sedih karena tidak ada laki-laki yang menemaninya lagi. Tidak akan ada lagi yang menghiburnya dan mengajaknya shlat dhuha kemasjid.

Tiba-tiba ada yang menutup mata Anggun mengagetkanya dalam lamunan sedihnya.

“ini siapa, ga usah iseng gini, lepasin ga” bentak Anggun.

“huh ia ia” sambil melepaskan tanganya Ramapun tersenyum manis, senyum yang selalu membuat Anggun jatuh cinta.

“kakak ini lho, adek ini sedih masih aja kakak gangguin lho” sambil bermuka sedih.

“sedih kenapa adek” tanya Rama.

“ya kakak bakal tinggalin adek, kakak bakal kuliah dan adek juga ga’ bisa lagi lihat senyum manis kakak ini” dengan manjanya Anggun menjawab.

“ini lah yang ga’ bisa buat kakak lupain adek, love you honey” dengan nada romantis Rama menjawab.

“love you, too honey” balas Anggun.

“yuk pulang” sambil menggandeng tangan Anggun, Rama mengajaknya.

Waktu berlalu Rama kini mulai fokus dengan belajar soal-soal SNMPTN karena ia tidak ingin mengecewakan orang-orang yang dia sayangi. Seperti orang tuanya, pacarnya saudarnya dan teman-temanya. Hingga suatu ketika ketka Rama asik bemain facebook ada seorang wanita yang telah lama ia kenal menambahkan dirinya sebagai temannya.

Ketika membaca namanya, sontak Rama kaget dan semua perasanya kerinduanya tertuju pada Ani, tanapa pikir panjang Rama langsung mengkonfirmasi perteman tersebut. Dan langsung menulis didinding profil Ani.

“kemana saja kamu, kenapa kamu tidak ada kabar kirim no. Hape mu ke inbox ku” Rama menulisnya.

Sehari, dua hari Rama selalu rajin mengecek facebooknya berharap dia mendapatkan kabar dari cinta pertamanya, yaitu Ani. Hingga hari ketujuh pun datang dan Rama pun mulai kehilangan harapan. Dia berfikir bahwa kesalahnya dulu belum dimaafkan oleh Ani, dan Rama pun sadar kalau dia masih mempunyai Anggun, orang yang sayang kepadanya.

Waktupun berlalu dan sebentar lagi Ramapun berulang tahun yang ke-17, Anggunpun sudah mengatur kejutanan kecil untuk Rama. Namun, sehari sebelum ulang tahun nya Ramapun meminta izin kepada Anggun kekasihnya.

“adekku sayang,, hmmm kakak mau ngmong nih” ketika Rama mengaja Anggun jalan-jalan sore.

“apa sih kak, ngmong tinggal ngomng lho kaya ama siapa aja, adek inikan pacar kakak kalo ada masalah ya adek ini lah tempatnya cerita” jawab Anggun.

“hmm gini nanti malam kakak mau pulang ke rumah dek” dengan sedih Rama bercerita.

“ouw alah mau pulang, pulang tinggal pulang lho kak, kakak kangenkan ma keluarga kakak salam ya buat mereka, dan sekarang ayo kekosan adek, anterin adek pulang takutnya kakak ketinggalan kereta lho nanti” sambil menyembunyikan kesedihanya Anggun menjwab.

“tapikan dek” balas Rama.

“udah ayo pulang kak” pinta Anggun.

“ia ayo” jawab Rama

Dalam perjalanan pulang mereka berdua saling diam membisu. Rama tidak tahu kalau Anggun sedang menangis kecil sedih ditinggalkan kekasihnya. Hati kacil Anggun tidak ikhlas melepas kekasihnya pergi. Namun fikiranya harus merelakanya untuk bertemu dengan orang tua kekasihnya, karena ia berfikir kalau ada hal yang ingin kedua orang tua kekasihnya bicarakan.

Sesamapinya didepan kosan Anggun.

“tunggu didepan aja ya kak, ngga usah masuk” sambil berlari kecil Anggun berkata.

“tapi” Rama belum selesai berbicara namun Anggun sudah berlari dulu kekamarnya.

Sejurus kemudian Anggun sudah datang mengahampiri Rama yang termenung melamun didepan pagar kosan Anggun.

“sayaang” kata Anggun

Rama hanya tersenyum saja melihat kekasihnya sudah kembali seperti biasa.

“kok Cuma senyum cih,, ga asik udah mau ditinggalin gini Cuma senyum aja huh apalah” kata Anggun dengan nada manjanya.

“binggung mau ngmng apa dek” kata Rama dengan simple.

“ya udah dhe pulang sana ketinggalan kereta ga bisa dapet duit jajan kapok” kata Anggun dengan gaya mengusir.

“ya deh, tapi hmm ....” dengan muka manja Rama meminta

“tutup mata dulu tapi sekarang” jawab Anggun,

“ia” jawab Rama dengan singkat.

Muuuuaaaachhh satu buah ciuman dikening Rama.

“ini sebagai salam kangen adek ke kakak dan ini nanti dibukanya kalo sudah sampe rumah ya kak’ sambil menyerahkan kado kecil berpita pink buat Rama

“yaudah kakak pulang ya, assalamualaikum cinta” kata Rama sambil menstarter motor kesayangnya menuju kekosanya untuk segera ke stasiun.

“walaikumsalam”jawab Anggun.

Dalam hati Rama benar-benar tidak tega meninggalkan kekasihnya. Namun dalam hati kecilnya ia masih ingat surat terakhir dari Ani, yang memintanya untuk mengambil sebuah barang tepat ditempat favorit mereka berdua sewaktu SMP.

Di hari kelahiran Rama yang ketujuh belas.

Esok paginya Rama sudah tiba dirumah dengan keadaan badan lelah dan lupa memberi kabar ke Anggun. Sesampainya dirumah Rama langsung mandi dan sarapan kemudian hendak berangkat ke Sekolah SMP nya dahulu. Namun dicegah ibunya ketika hendak meninggalkan rumah lagi.

“ini anak mama, baru aja nyampe rumah udah mau kemana, kok udah ganteng kaya gini” tanya mama keheranan.

“mau ke SMP ma” jawab Rama singkat.

“ngapain tho mas, kan masih rame disekolahan, kalo mau maen itu ya nanti siang lho kalo udah sepi sekolahnya, kalo sekrang apa ga ganggu KBM ya” jawab mama sambil memberi pengertian dan perhatian.

“hmm tapi ma” rengek Rama

“udah sekarang istirahat dulu ya mas, mama masakin sambel ati kesukaan kamu thu lho baru nanti setelah shlat zhuhur Rama boleh kesekolah” sambil membujuk Rama mama menjawab.

“ ya deh Rama mau tiduran dikamar nanti kalo udah mateng bilang ya ma”. Jawab Rama sambil berjalan menuju kamarnya.

Kemudian mamapun sibuk memasak, makanan kesukan Rama dan Rama beristirahat dikamarnya dan dia lupa kalau dia belum memberi kabar ke Anggun. Cepat-cepat dia mencari HPnya dan sms ke Anggun. Ketika sedang asik smsan dengan Anggun, Rama pun teringat tentang kado yang diberikan Angggun, kemudian dibukanya kado itu. Kado manies berpita pink dengan isi sebuah cardigan biru. Lalu dibacanya surat  kecil di kado tersebut,

Dear honey,

Happy Birthdat to my love...

Dihari ini semoga apa yang chayank inginkan bisa tercapai. Moga cita-cita chayank bisa terwujud dan mendapatkan hasil yyang memuaskan.. Amien J

Oh ya chayank juga harus bersifat lebih dewasa lagi n bisa ngertiin perasaan orang lain. Jangan kayak anak kecil lagi yaa ... !!!

Chayank, adek harap chayank gak seperti kemarin-kemarin chayank harus lebih sayang, cinta n ngertiin adek gak boleh egois lagi okey ... !!! J

Dan pinta adek semoga adek memiliki arti dalam hidup kakak...

Happy Birthday My Love,,

Semoga panjang umur...

With love ...

Anggun

 Rama hanya bisa tersenyum kecil merindukan gadis kecilnya, kekasih yang selalu ada dalam segala saat. Dalam lelahnya perjalanan semalam akhirnya Ramapun tertidur karena badan yang sudah harus diistrahatkan. Dalam tidurnya Rama bermimpi melihat sesosok bidadari mengenakan jilbab tersenyum manis kepadanya, tapi ketika hendak didatangi sang wanita tersebut,,,

“Rama, Rama, sayurnya udah mateng thu bangun nak, bentar lagi zhuhur katanya mau pergi,, bangun nak” mama Ramam membangunkan Rama.

Dan sontak Ramapun terbangun dan mimpinya pun terputus dia tidak tahu siapa wanita yang tiba-tiba hadir dalam mimpinya tersebut.

“ya ma,, Rama mandi dulu sekalian siap-siap mau maen” kata Rama.

Setelah selesai mandi dan makan Ramapun meminta izin kepada ibunya untuk ke SMP. Mengambil sesuatu yang terpendam selama 3 tahun di tempat favorit Rama dulu menikmati masa-masa SMPnya..

Setelah sampai disekolah ternyata sekolah sudah bubar dan Ramapun meminta izin kepada penjaga sekolah untuk sekedar jalan-jalan mengenang masa-masa di SMP dulu dan mengambil sesuatu yang masih membuatnya penasaran...

Digalinya tanah tempat Rama berdiri sekaarang kurang lebih 50 cm menggali akhirnya Rama menemukan sebuah kotak kecil berbentuk hati...

Dibukanya kotak itu dan dia dalam sehari ini menemukan sepucuk surat lagi terbungkus plastik dan dibacanya surat itu ...

Untuk mu yang telah menyentuh hidup ku

Pada mu yang membuat aku tersenyum ketika aku sedih

Padamu yang jika aku sakiti tidak sakit hatinya dan membalass dendam

Padamu yang jika terlukai tetap tersenyum dan tertawa pada ku.

Padamu yang aku kecewakan tetap bersikap baik pda ku

Padamu yang membuat aku dapat melihat sissi baik dari segala hal dalam diri ku ketika aku jatuh

Padamu yang aku cintai dan mencintaiku.

Dan terimaksih karena kamu ada dikehidupanku ....

Sepucuk surat yang membuat semua rasa yang dulu Rama pendam tanpa disadari muncul begitu saja sontak dia merindukan Ani,,

Dan tanpa Rama duga...

“happy birthday, Rama” surat lembut Ani menyapa dipertemuaan yang Ani sudah rencanakan jauh hari..

Ramapun hanya bisa bengong, melamun dilihatnya wanita semampai mengenakan gamis cantik nan memesona..

“kamu Ani atau bidadari sih?” tanya Rama dengan heran.

“bidaddari? ya Ani lha Rama, siapa lagi cih yang tau tempat paling favorit waktu di SMP kalo bukan gw” dengan senyum manisnya Ani menjawab.

“kalo kamu Ani coba tampar pipiku, apa masih sama kaya dulu ketika kalo kamu marah ama aku’ tanya Rama dengan nada becanda.

Tanpa ada angin tanpa diduga duga tiba tiba sebuah ciuman manies hinggap dipipikiri Rama,,

“apa ini Ani?” jawab Rama heran

“aku ga’ mau kehilangan kamu lagi Rama, aku sayang m kamu, kamu sayang kan ma aku? jawab jujur sekrang Ma?” Tanya Ani.

Bagai disambar petir Rama bingung ketika Ani mengajukan pertanyaan ini. Hati kecil Rama bingung satu sisi ia memang benar-benar sayang kepada Ani cinta pertama nya yang benar-benar ia sayangi dan ia tunggu sejak dari SMP dulu. Namun hatinya yang lain menolak karena ada Anggun yang selalu sayang kepadanya.

“apa aku harus jawab disini, Ni, sekarang saat ini” tanya Rama.

“itu semua terserah pada mu, dulu aku sudah kehilangan mu selama 3 tahun lebih, dan selama 3 tahun ini hanya kamu yang bener-bener aku sayang” jawab Ani penuh dengan pengharapan.

“baiklah ni, Bissmilah maukah menjadi peri cantik ku, seorang yang selalu dan selalu menjadi  embun dipagi hariku, matahari yang menguatkan ku, dan bintang yang menerangi mimpi2 indahku” sambil berlutut dan mengegam tangan manies ani rama, meminta Ani menjadi kekasihnya,

“tanpa harus aku menjawabnya, kamu tahu Rama hanya kamu yang aku cinta, dan aku akan menjadi embun dipagi mu, mentari disetiap hari mu dan bintang yang selalu menjaga malam-malam mu” jawab Ani tegas sambil memeluk Rama.

Hari ini merupakan hari terindah dalam hidup Rama. Ia merasakan jatuh cinta lagi. Hari pun sudah beranjak sore kedua anak manusia yang terpisah berapa tahun ini pun menjadi satu dan tak mau dipisahkan lagi,,

Keesokan harinya Rama dan Ani menikmati jalinan-jalinan asmara mereka mengenang masa lalu dimana tempat-tempat favorit yang dulu selalu mereka berdua lalui.Sedaang asiknya makan siang Ani pun menanyakan ke Rama.

“Cinta, besok mau kuliah dimana kamu?” tanya Ani.

“Ga, tau ni Sayang, sepertinya kalo ga’ di sini bakal ke Jawa deh, kenapa?” jawab Rama.

“Ga apa, Cuma?” sambil tertunduk lesu Ani berkata.

“Cuma apa, walaupun nanti kita LDR, asal saling percaya dan selalu terbuka dalam setiap masalah passti bisa dilalui bersama bukan” jawab Rama sambil memberi ketegasan dan kepercayaan.

“ya deh aku percaya kamu, aku percaya kalo kamu itu cinta pertama dan terakhirku, dan aku maunya kamu aja, ga mau ada yang lain.” Dengan nada merayu Ani menjawab.

“hahaha, bisa gombal juga tho kamu sayang, ouw ya besok aku mesti balik ke SMA ada yang mau aku urusin and kamu juga katany mau balik ke SMA mu bukan,, ya aku Cuma bisa berdoa setidaknya kita nanti bisa satu universitas aja,” kata Rama. Tanpa mencoba memberi harapan ke Ani.

“ya makanya semalem aku ngajak kamu maen buat hari ini” jawab Ani.

“pulang yuk, kita kan mesti prepare thu barang bawaan masing-masing. Aku Cuma bisa bilang ke kamu setidaknya percaya ke aku karena apa yang aku lakukan itu yang terbaik untuk mu” kata Rama, coba untuk memberikan kepercayaan kepada Ani.

“ia sayang aku percaya kok, yuk pulang yuk” jawab Ani.

Seperti malam-malam sebelumnya, Ramapun tidak lupa memberi kabar ke Anggun tentang apa yang dilakukanya hari ini. Namun dia menutup-nutupi kejadianya dengan Ani. Sedang dengan Ani, malam ini Rama asik berkencan melalui telepon...

Keesokan harinya, Ramapun tidak lupa berpamitan kepada kedua orang tuanya bila ingin melanjutkan ke salah satu universita terkemuka dipulau jawa dengan mengambil jurusan tekhnik elektro dan matematika. Orang tua Ramapun hanya bisa memberi doa restu saja.

Hari ini Rama berangkat kembali ke SMAnya menemui Anggun yang sudah satu minggu ia tinggalkan, dan mengurusi SNMPTN nya. Sesampainya di kos-kosan Ramapun langsung memberi kabar ke kedua orang tuanya dan Ani kalau dia sudah tiba dengan selamat. Lalu setelah itu Ramapun istirahat dan hendak memberi kejutan kepada Anggun.

Sore harinya Ramapun tanpa memberi kabar ke Anggun kalau ia hendak kekosan Anggun, tapi sesampainya disana apa yang dilihat tidak lah sesuai dengan ke ingginan Rama. Ramapun melihat kalau Anggun sedang duduk dengan seorang pria, tanpa pikir panjang lagi Ramapun menghampiri Anggun.

“ouw jadi kaya gini, kelakukan mu baru aku tinggal satu minggu aja kamu udah berani macem-macem, gimana kalo aku tinggal kuliah nanti” dengan nada marah Rama menghampiri Anggun.

Sontak Anggunpun kaget. Apa yang dilihat Rama tidak sesuai dengan yang dipikirkan Rama.

“kak, biar adek kasih penjelasan dulu ke kakak, dan kakak juga ga usah marah gitu ke adek, kakak itu udah gede harusnya bisa ngajarin adek sopan santun, bukan kaya gini kak” jawab Anggun coba mendingginkan suasana.

“akh persetan, buktinya udah kelihatan kalo kamu lagi berdua-duaan dengan cwok ini.” Jawab Rama sambil pergi meninggalkan Anggun.

Sore ini hati Rama dan Anggunpun sama-sama sakit. Rama sakit karena melihat Anggun berdua dengan pria lain dan Anggun pun sakit karena Rama tidak mau mendengarkan penjelasnya sama sekali.

Sejak kejadian itu Rama pun jarang menemui Anggun, dia tidak bisa seperti dulu. Mungkin hanya seminggu sekali jika dia benar-benar kangen pada Anggun. Walaupun Anggun sudah bercerita dan sudah meminta maaf namun Ramapun belum benar-benar bisa memaafkan kesalahan Anggun.

Hari berganti, minggupun berganti kini Rama sudah menjadi Mahasiswa di Universitas yang dia cita-citakan sejak dulu. Tapi tidak menjadi mahassiswa teknik atau matematika, Rama diterima sebagai mahsiswa Ekonomi.

Hari-hari sebagai mahasiswapun diisinya dengan banyak kegiatan, mulai dari koperasi mahasiswa,  hingga kegiatan kemahasiswaaan. Dengan Anggun maupun Ani, Rama masih bisa cukup adil, dia masih pintar membagi waktunya.

Namun Rama dan Ani tidak kuliah di satu Universitas. Ani diterima sebagai mahasiswi kedoketran. Dia mendapatkan beasiswa kuliah di universitas terkemuka di Indonesia. Anggunpun fokus menjadi anak kelas XII SMA yang siap-siap menghadapi ujian nasional. Hingga pada suatu hari ketika sedang asik duduk di bangku dekat mushola bersama teman kampusnya. Rama melihat sesosok bidadari, dia cantik, terlihat sholeha, wajah bersih, putih bersinar. Namun dalam hati Ramapun sadar, dia sudah mempunyai dua orang bidadari yang cantik yang setia menunggunya, dan Ramapun kebingungan juga untuk memilih antara Anggun atau Ani.

Tanpa di duga bidadari cantik itu pun menghampirinya, namun bukan Rama yang disapa melainkan teman satu kelasnya.

“assalamualaikum, pak kamu kuliah ngambil apa cih” tanya gadis mnis itu kepada temannya.

“ambil ekonomi, ouw ia kenalin temen ku” kata teman Rama kepada gadis manis itu.

Lalu ramapun berkenalan dengan gadis itu

“Rama, mbak” kata Rama.

“Rican” jawab Rican simple.

“udah dulu ya pak, Rama saya mau pulang udah sore” Rican mengakhiri pembicaranya hari ini.

Dalam hati Rama berfikir anak ini cantik, manis, dan sholeha juga sayang saya sudah punya Anggun, ya sudah lah dijadikan teman kan tidak salah.

Namun sepanjang perjalanan waktu seiring dengan sering bertemu Rama dengan Rican. Walaupun hanya saling bertegur senyum benih-benih cintapun mulai tumbuh dengan sendirinya diantara mereka berdua.

Rama sadar, Ricanpun juga sadar kalau apa yang mereka rasakan ini salah. Apa yang mereka inginkan tidak sepantasnya untuk dilanjutkan, karena Rama sudah memiliki seorang kekasih dan seorang pacar, dan Ricanpun memiliki kekasih.

Namun karena cinta itu buta dan cinta yang mereka rasakan adalah cinta yang ingin memiliki. Akhirnya sepulang kuliah Ramapun memberanikan mengungkapkan apa yang dia sembunyikan ke Rican.

“asssalamualaikum, Rican” kata Rama

‘waallaikumsalam, ada apa Ya Rama.” Balas Rican.

“ga apa Cuma mau maen aja kok, silaturahmi dan ada yang sedikit ingin dibicarakan.”

“ada apa ya Rama kalo bisa lagsung ya, soalnya Rican mau ngajar bimbel” kata Rican.

“yaudah, ini” sambil menyerahkan sepucuk surat Rama pun pergi.

Ricanpun bingung dan dibacanya sepucuk surat itu.

Coba baca, kalimat yang berjejer di depanmu,

mereka mencoba jelaskan isi hatiku

Aku yang diam diam mencintaimu,

aku mencintaimu dengan diam diam,

karna ta’ ingin senyummu yang biasa aku lihat terusik perasaanku

Sepakatlah denganku, kita rahasiakan perasaan cintaku ini,

cukuplah hatimu dan mimpiku yang tau, bahwa aku mencintaimu

Dan kan ku biarkan dirimu terbang dengan cinta yang lain,

asal persinggahanmu adalah bahagia, karna mungkin

n cintaku ta’ dapat mengantarmu ke tempat itu

Bagiku, aku mencintaimu itu lebih penting ketimbang aku harus memilikimu.

Rican bingung dalam hati apa maksud dari surat Rama ini, selang dari itu Rican dan Rama pun tidak ernah bertemuu lagi, hingga suatu waktu mereka bertemu tanpa sengaja disitu, Rican pun menayakan kepada Rama apa maksud dan tujuan dari surat itu.

“Rama apa maksud dari surat yang waktu itu?” kata Rican.

“itu surat menyatakan bahwa aku suka kamu.” Dengan tegas Rama menjawab.

“Aku tahu kamu suka aku, tapi aku juga tahu siapa kamu, so if you love me, please lepasskan semua yang kamu miliki dan jadikan aku Cuma aku yang ada dihatimu, only Me.” Dengan santun dan tegas Rican meminta.

“kamu tahu semuanya ya, jika itu mau mu, baiklah berikan aku waktu.” Kata Rama.

Sejak saat itu Rama dan Rican sudah jarang bertemu lagi, dan Rama coba fokus untuk mempertemukan Ani dan Anggun dalam satu kesempatan yang sama untuk memberitahukan dengan cara yang baik dan cukup terhormat.

Akhirnya ada kesempatan juga dimana Rama bisa mempertemukan mereka berdua pada kesempatan yang baik,

Disore hari itu Rama pun datang lebih cepat supaya bisa meredakan emosi kedua gadis pujaannya,

Dari sebelah kiri Anggun pun datang dengan senyum manies menyapa nya, dan dari sebelah kanan Ani pun juga datang menyapa dengan hangat. Dalam hati Rama berfikir mampus Gw kalo kaya gini bisa dimakan dua singa betina yang kelaperan ini,, hmm tapi buat Rican apa sih yang ga’.

“sore sayang, sore cinta” Rama coba menyapa mereka berdua.

“sayang!!! Cinta!!! Apa maksudmu Rama “ kata mereka berdua.

“hmm duduk deh kalian berdua jangan marah dulu aku mau jelaskan sedikit masalah yang bakal kalian tahu” kata Rama coba dengan gaya yang cool nya.

“udah cepetan” kata Ani.

“ya buruan ngmong.” Kata Anggun

“gini” akhirnya Rama pun menceritakan semuanya kepada mereka berdua.

“aku tahu aku salah dalam mendefiniskan cinta dan sayang kepada kalian aku tahu aku sudah melukai kalian tapiapa daya ini semua siklus hidup dan disini aku hanya ingin meminta maaf dan mengucapkan terima kasih karena telah mengajarkan cinta dan sayang kepada kalian..

Sambil berlalu meninggalkan mereka berdua Rama meletak dua pucuk surat buat mereka berdua, yang isinya.

aku
ingin berterima kasih sekali lagi padamu,
untuk mencintaiku, untuk menemaniku, untuk mendewasakanku ...
walaupun kau tahu,,
waktu telah berlalu,
dimana bertahun-tahun kita telah jadi satu.
Tidak ada penjelasan lagi disini karena kita sama-sama mengerti ...
Tak ingin apa-apa lagi...
dan kita tahu dunia ini akan lebih terang, karena kau disini
Dan membuat hari ini jadi mungkin ...
kau adalah inspirasiku
kau adalah api yang menyala di hatiku
meski pada saat aku terjatuh, atau tersesat ... dan kecewa
aku tahu aku memilikimu di dekatku
kau adalah harapanku,
dan tidak ada yang bisa menjelaskannya lebih baik.
dan hanya ada satu kata untukmu seorang
yang ingin kukatakan padamu atas cintamu
terimakasih dari lubuk hatiku yang terdalam
itulah yang ingin kuberikan padamu atas cintamu
akhirnya setelah pertemuan itu Rama coba unttuk membuka hatinya kepada Rican coba menjadi laki-laki bukan sekedar cwo’ yang bisanya menyakiti hati perempuan yang tulus mencintai .

= THE END =

0 komentar:

Posting Komentar